Selamat sore brosis,
Salam Adventure
Setelah kemarin sudah kami
Unboxing, kali ini saatnya uji coba kekuatan Jas Hujan Respiro DryLite untuk
menunaikan tugas utamanya yaitu sebagai pawang hujan brosis. Sengaja saat
berangkat kerja Jas Hujan dengan packing kecil mungil ini kami masukan ke dalam
Bagasi Jok Scoopy kesayangan untuk dipakai saat pulang kerja yang biasanya dan
sudah biasa kehujanan. (edisi curhat. Hehe . . . ). Dan Benar saja Pucuk
dicinta Hujan pun tiba brosis, saat
pulang dari tempat kerja memang hujan belum turun tetapi Awan sudah memberikan
pertanda akan datang hujan ditengah perjalanan.
Benar saja ditengah perjalanan
pulang hujan mengguyur Jalan raya Ponorogo – Madiun dengan intensitas Sedang dan Deras, sein kiri
kemudian menepi dan pakailah Jas Hujan Respiro DryLite warna Biru Navy. Kesan
pertama saat dipakai Jas Hujan ini sangat ringan dan lentur brosis mungkin ini
dipengaruhi dengan bahan yang dipakai yaitu softplyster dan mesh tidak berat seperti
Jas Hujan INK dan Axio yang pernah saya pakai. Dilengkapi dengan setting kaki
pada bagian bawah celana dapat membantu agar air yang muncrat dari jalan tidak
masuk lewat bawah celana. Desain kerah jaket yang tinggi membuat air tidak
mudah masuk lewat bagian leher meskipun
Tudung kepala tidak dipakai atau dilepas.
Bahan Jas Hujan ini cukup mumpuni
untuk menangkal guyuran hujan brosis, terbukti saat hujan sangat deras kami
coba untuk mengibaskan lengan air di Jas Hujan lompat kesana kemari seperti Air
dalam daunt alas.hehe . . . Setelah sampai dirumah kami langsung membuka Jas
Hujan. Dan ternyata Baju tetap kering, bagian dalam/puring Jas Hujan juga tidak
basah. Bagian paling rawan bocor pada kebanyakan Jas Hujan yaitu bagian
pantat/selangkangan pun juga tidak terjadi pada Jas Hujan ini brosis. Bahkan
saat saya membuka saku depan jas hujan, bagian dalamnya juga tidak ada rembesan
air, wedian joss tenan brosis !!! Reflektor yang ada dibelakang Jaket Hujan
juga sangat membantu safety pengendara karena dengan adanya reflector ini
pengendara dibelakang kita bisa lebih waspada brosis.
Akan tetapi ibarat peribahasa “Tak
ada Gading Yang Tak Retak”, ada kelebihan juga ada kekurangan brosis. Beberapa
kekurangan antara lain Air Mudah masuk pada sisi Lengan yang memang hanya
menggunakan setting karet yang tidak bisa diatur, kemudian adanya puring jaket
dan celana yang terbuat seperti jaring membuat kita harus berhati-hati saat
memakai dan melepasnya. Karena bahan yang ringan dan lentur tadi membuat jas
hujan ini dingin jika dipakai brosis, saran kami tetap pakai jaket saat
memakainya akan tetapi kalau takut basah pada bagian lengan pakai saja rompi
biar tidak masuk angin kedinginan. Hehe . . .
Sedikit tips menurut kami agar
penggunaan jas hujan maksimal, setelah dipakai biarnkan jas hujan brosis kering
dahulu diangin – anginkan. Kalau perlu pakailah Jas Hujan keesokan harinya,
jangan saat masih belum kering benar dipaksa dilipat dan dibawa lagi karena ini
akan membuat jas hujan mudah rusak dan tidak maksimal melawan Hujan brosis.
Semoga
bermanfaat
Selamat Jalan-
jalan
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar brosis