Salam aventure,
Malam brosis,
My StreetFire
My Adventure (MSMA) adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh Honda untuk
Komunitas Honda CB150R StreetFire dibawah naungan Paguyuban Honda StreetFire
Jawa Timur (PHSJT). Kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi antar club &
biker CB150R StreetFire Jawa Timur. MSMA rutin dilaksanakan setiap tahun sejak
varian Honda CB150R StreetFire dilouncing dan disaat bersamaan lahir club &
komunitas CB150R StreetFire diJawa Timur. MSMA dilaksanakan pertama kali di
Telaga sarangan Magetan bersamaan dengan deklarasi Paguyuban Honda CB150R
StreetFire Jawa Timur (PHSJT), MSMA selanjutnya ditahun 2016 bertempat diujung
Jawa Timur yaitu Pantai Pulau Merah Banyuwangi, dan MSMA 2017 kali ini
dilaksanakan di Pantai Prigi Trenggalek.
Setelah
absen pada MSMA 2016 di Pulau Merah Banyuwangi karena beberapa alasan, tentu
saya tidak akan melewatkan MSMA Pantai Prigi Trenggalek kali ini. Kota lokasi
acara yang tidak terlalu jauh menambah rasa semangat untuk mengikuti acara ini.
Jarak dari Kota Ponorogo ke Kota Trenggalek sekitar 67 km ke arah Barat atau
sekitar 2 jam perjalanan via Jalur Utama Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek.
Sekilas info saya berasal dari kota Ponorogo dan tergabung di club POSTIC
(Ponorogo StreetFire Community).
Karena
faktor cuaca dan kondisi Jalur utama Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek yang sering
terjadi longsor pada saat Hujan. Karena alasan keselamatan kali ini saya
mencari jalan alternative lain untuk menuju pantai Prigi Trenggalek. Selain
Jalur Utama Jalan Raya Propinsi ada
beberapa Jalan alternative untuk menuju Trenggalek dari Ponorogo antara lain via JLS Pacitan, lewat Kec.
Ngrayun Ponorogo, lewat Tempuran Kec. Sawoo dan lewat Kec. Sooko Ponorogo. Berdasarkan
pertimbangan jarak dan waktu tempuh saya memutuskan untuk berangakat ke acara
MSMA 2017 Pantai Prigi Trenggalek lewat Jalan alternative Ponorogo-Trenggalek
via Kec. Sooko.
Jalur
yang dilewati untuk menuju Trenggalek via Jalan alternative Kec. Sooko adalah
Ponorogo kota – Kec. Pulung – Kec. Sooko – Kec.Bendungan (Trenggalek) –
Trenggalek. Jalur ini juga dilewati Bus Damri Perintis dengan tujuan
Kalangberet- Tulungagung yang baru beroperasi beberapa bulan terakhir. Jalan
alternative ini saya pilih karena menurut saya paling dekat, kebetulan rumah
saya di Kec. Pulung. Faktor lain kenapa saya memilih jalur ini adalah rasa
penasaran karena saya belum pernah berkendara melewati Jalur ini.
Setelah
menentukan Rute Perjalanan kemudian saya melakukan persiapan perjalanan.
Mempersiapkan kondisi kendaraan yang prima adalah sebuah keharusan agar perjalanan
tidak terhambat dengan motor yang trouble. Dan tidak kalah penting adalah
persiapan diri pribadi, mulai dari safety gear, perlengkapan mandi,
perlengkapan ganti dan beribadah. Berpergian menggunakan motor harus
dipersiapkan sebaik mungkin, karena berkendara menggunakan motor memiliki
banyak resiko di Jalan, dan jangan lupa selalu membawa Tool Set didalam Jok
motor.
Engine
On Sekitar pukul 15.00 WIB dari Rumah saya di Kec.Pulung Kab. Ponorogo.
Kecamatan Pulung terletak sekitar 20 km ke Arah Timur dari Pusat kota Ponorogo.
Perjalanan menuju Kec. Pulung melewati Jalan Aspal dengan pemandangan Hutan
Kayu Putih disisi kanan dan kiri. Dari Pulung saya langsung memutas gas menuju
kecamatan Sooko melewati Jalan Raya dengan aspal yang sedikit berlubang di
beberapa titik. Hutan Kayu Jati mendominasi perjalanan menuju kecamatan Sooko. Setelah
sampai pertigaan pasar Sooko kemudian saya ambil kanan mengikuti arah
Trenggalek dari papan penunjuk arah.
Mengikuti
Jalan Raya kemudian saya menemui pertigaan di depan balai desa Bedoho ambil
arah kiri. Dari sini saya benar-benar belum tahu dan belum pernah lewat sama
sekali. Sepanjang Jalan Sooko sampai perbatasan Trenggalek Ponorogo didominasi
dengan Tikungan Tajam, Tanjakan dan Turunan Jalan sudah aspal, hanya dibeberapa
bagian sudah rusak dan berlubang. Karena belum pernah melewati jalan ini sama
sekali, sempat beberapa kali motor saya masuk kedalam lubang-lubang tersebut,
ya sudahlah. . . Saya sempat melihat
bangkai truk tangki yang terperosok karena tidak kuat menanjak ditikungan dan
belum bisa dievakuasi. Karena cuaca cerah yang sangat bersahabat disepanjang
jalan mata saya sangat dimanjakan dengan panorama alam yang indah. Pohon -
pohon pinus disisi kiri dan kanan dan udara akan bertambah dingin saat kita
memasuki Perbatasan Trenggalek bahkan kabut bisa saja turun setiap saat karena
memang daerah ini dataran tinggi.
Memasuki
kawasan perbatasan Trenggalek-Ponorogo sepertinya saya belum menemukan Jalan
Aspal yang mulus. Jalan masih berlubang dan ditambah lapisan tanah bekas
kerukan proyek pelebaran jalan. Kondisi seperti ini tentu akan sangat
membahayakan saat berkendara apalagi saat malam hari. Setelah memasuki
kecamatan Bendungan Trenggalek saya ambil jalur kanan disebuah pertigaan di
depan Puskesmas, rupanya jika saya ambil kiri ternyata adalah Jalan menuju ke
Kalangbret Tulungagung, Jalur ini yang dilewati Bus Damri Perintis
Ponorogo-Tulungagung. Mulai dari sini pula roda Mumuw ( Honda CB150R saya)
menapaki aspal halus mulus walaupun Lebar jalan tergolong sempit dengan
pemandangan yang tetap menyejukan mata. Jalan Aspal bagus akan terus kita
rasakan sampai masuk kota Trenggalek, saya sendiri dengan kecepatan stabil di
angka 60 s/d 70 km perjam merasa sangat menyenangkan melintas dijalur ini
walaupun Hujan sempat mengguyur di beberapa titik. Jika anda ingin lewat Jalur
ini dan untuk pertama kali, saran saya lakukan disiang hari untuk mengurangi
Resiko dalam perjalanan.
Setelah kurang
lebih 2 jam perjalanan sampailah Pantai Prigi Trenggalek dengan Garis Pantai
yang luas, Ombak Tepi pantai yang bersih, Sun Set yang Keren dan acara yang
kami nantikan yaitu MSMA 2017, ajang Gathering Club Honda CB150R dibawah
naungan PHSJT, rasa lelah dalam perjalanan terbayar sudah.
Versi cetak artikel ini bisa dibaca di Tabloid Ototrend edisi 818 ya brosis. hehehe
Semoga
bermanfaat
Selamat Jalan-
jalan
#justridernotbiker
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar brosis